Rabu, 10 November 2010

MEMBIASAKAN DIRI BERBUAT BAIK


Disaat hari-hari aku luangkan tuk shalat berjamaah di masjid depan rumah, pandangan mataku hampir tak pernah melewatkan kehadiran seorang anak yang hadir diantara kerumunan jama'ah yang ikut shalat fardu yang dilaksanakan berjama'ah di masjid depan rumah.
Aku melihat satu perbedaan dan kelebihan anak tersebut, dibandingkan dengan anak-anak yang lainnya. lantas apa yang menjadi perbedaan dan kelebihan anak tersebut dibandingkan dengan anak-anak yang lainnya. Padahal kalau aku lihat dari faktor usianya, terbilang masih kecil, usia anak itu adalah usia dimana kalau anak-anak yang lain, kayaknya belum tahu, belum bisa merasakan nikmatnya ibadah, meskipun yang namanya anak di kasih tau bahwa yang namanya shalat dan dzikir itu kalau dilakukan akan mendapatkan pahala, tetap saja tidak akan seistiqomah orang yang telah baligh. tetapi ini adalah sebuah keajaiban, sebuah karunia dari Allah, meskipun usia belum mencukupi kalau Allah berkehendak lain, apa yang tidak bisa dilakukan oleh Allah, semuanya tidak ada yang tidak mungkin, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Anak itu bagaikan mendapatkan Hidayah serta Taufiq dari Allah, seakan-akan anak kecil itu mengerti akan kewajiban dirinya sebagai seorang muslim, yaitu harus melaksanakan shalat fardu yang lima waktu. Dan kalau aku lihat, bukan hanya shalat fardu yang lima waktu saja, termasuk dzikir, shalat sunat qobla dan ba'da shalat fardu, dia lakukan juga, padahal usianya baru 7 tahunan.
Dan yang merasa takjub dan bergetar hatiku disaat suatu ketika dia pulang sekolah, pas kebetulan pulangnya jam sekolah melewati waktu shalat dzuhur, ternyata apa yang dia lakukan dan rasakan, saya lihat dan dengar sendiri, Dia menangis dengan mimik yang begitu sedih sekali karena dia tidak bisa ikut berjamaah shalat dzuhur di masjid.

Coba kita bandingkan dengan kita !
  1. Apakah kita senantiasa melakukan/melaksanakan shalat lima waktu dengan berjamaah di masjid ?
  2. Apakah kita senantiasa melakukan/ melaksanakan dzikir selepas shalat berjama'ah ?
  3. Apakah kita senantiasa melakukan/ melaksanakan shalat sunat sebelum dan setelah shalat berjama'ah ?
  4. Apakah kita senantiasa menangis / bersedih ketika kita tidak bisa melakukan/ melaksanakan shalat berjamaah shalat fardu di masjid ?
Perasaan yang aku alami jauh sekali dari sifat anak tersebut, terkadang kita bukan hanya tidak melaksanakan shalat berjama'ah, tapi kita lalai dalam melaksanakan shalat, terkadang kita kalau mau melaksanakan shalat suka bilang, santai saja, masih ada waktu, santai saja baju saja adzannya juga, santai saja belum komat ko, santai saja baru fatihah ko, santai saja baru amin ko, kita kebanyakan santainya saja, yang lebih parah lagi kita terkadang bilang, wah tanggung nich kerjaan belum beres, wah tanggung nich rokoknya masih panjang, ini lah kita, kalau tidak santai yah tanggung lah.
mungkin penggalan cerita sekaligus pengalaman diatas bisa dijadikan contoh, bahwa kita sebagai manusia muslim yang telah baligh, jangan sampai kalah sama anak kecil yang notabene belum baligh. kita meski malu kepada Allah yang telah memberikan kepada kita atas kenikmatan hidup yang kita alami, dan kenikmatan iman serta islam yang kita pegang.






1 komentar:

  1. semoga kita diberkahi oleh Allah SWT dengan banyak anak yang sholeh & sholehah, penghafal Qur'an dan mampu mengamalkan isinya, amin...

    BalasHapus